Header Ads

Hubungan Bilateral Indonesia


Hubungan Bilateral Indonesia
1. Bidang Akademis Dan Ilmiah Dengan Prancis


Kedutaan Besar Perancis dan Kementerian Pendidikan Indonesia menyelenggarakan program beasiswa master ganda dan program studi doktor untuk seratus orang Indonesia. Selain itu, kerjasama ilmiah bersandar pada dukungan sejumlah lembaga penelitian yang ada di Indonesia, terutama yang terkait dengan bidang perlindungan Barang Publik Global, dan dilanjutkannya kemitraan Hubert  yang dimulai pada tahun 2008.


2. Bidang Ekonomi Dengan Cina



Hubungan bilateral antara China dan Indonesia terutama dalam bidang ekonomi saat ini terus meningkat. Hal ini tercermin dari meningkatnya nilai perdagangan kedua negara, yang pada tahun 2008 mencapai US$ 31 miliar. China menganggap Indonesia adalah negara yang mempunyai potensi sangat besar. Namun untuk merealisasikan potensi itu diperlukan penghapusan beberapa hambatan, baik dari pihak China maupun dari pihak Indonesia. Indonesia berharap lambannya realisasi dana pinjaman China agar bisa cepat terealisasikan sehingga bisa dioptimalkan dengan baik oleh pemerintah Indonesia.

3. Bidang kesehatan Dengan Australia


Australia berkomitmen untuk membantu pemerintah Indonesia dalam bidang kesehatan. Australia membantu memperkuat kapasitas Indonesia dalam menangani kasus HIV/AIDS melalui program kemitraan senilai 100 juta dolar Australia atau sekitar Rp800 miliar.

Selain itu, saat ini juga telah terjalin kemitraan antara penyakit mata di Indonesia, khususnya Bali. Hal ini ditunjukkan dengan itikad baik kedua negara membangun Pusat Mata Australia-Bali, di Denpasar, Australia dan Indonesia di dalam penanggulangan Bali.

4. Bidang Pariwisata Dengan Jepang

Pada tahun 2000, untuk pertama kali Indonesia sebagai tujuan wisata bagi Jepang ke dalam jajaran Top Ten Destinations. Secara statistik, jumlah wisatawan Jepang ke Indonesia menunjukkan perkembangan yang fluktuatif sesuai dengan persepsi situasi perkembangan keamanan di Indonesia.
Pada tahun 1999, jumlah wisatawan Jepang ke Indonesia mencapai 519.550 dan pada tahun 2000 jumlah tersebut meningkat menjadi 662.045 orang.


5. Bidang Keamanan Dan Antiterorisme Dengan Singapura


Pada tanggal 3 Oktober 2005 Perdana Mentri Singapura Lee Hsien Loong bertemu Presiden Susilo Bambanh Yodhoyono di Bali, hanya dua hari setelah Bom Bali. Mereka sepakat untuk memperkuat kerjasama melawan terorisme dan juga kerjasama yang dibahas dalam bidang ekonomi, perdagangan dan investasi.

No comments

Powered by Blogger.